GERAKAN DAKWAH DAN PENGARUSUTAMAAN MODERASI BERAGAMA MENUJU KERUKUNAN UMAT BERAGAMA
Keywords:
Dakwah, Moderasi Beragama, Toleransi, Penyuluh Agama, KerukunanAbstract
Artikel ini bermaksud menelaah lebih dalam tentang Gerakan Dakwah sebagai pengarusutamaan Moderasi Beragama dalam perspektif toleransi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan, yaitu suatu penelitian yang data-datanya berasal dari literatur- literatur yang terkait dengan objek penelitian, kemudian dianalisis muatan isinya. Hasil kajian ini menegaskan bahwa Dakwah sebagai aktivitas penyampaian ajaran agama dan Pembangunan kepada umat dalam praktiknya tidak hanya menjadi aktivitas individual setiap muslim. Tetapi harus pula hadir dalam formula gerakan kolektif atau yang sering disebut harakah al-islamiyyah (gerakan Islam). Penyuluh Agama sebagai aktor gerakan dakwah harus mampu merumuskan strategi dakwah dengan memanfaatkan ledakan teknologi untuk mensosialisasikan dan menginternalisasikan program moderasi beragama dalam kerangka mewujudkan kerukunan umat beragama, serta memajukan masyakat dan pembangunan nasional. Dalam pandangan Islam, moderasi disebut dengan al-wasathiyyah (menunjukkan bagian tengah dari kedua ujung sesuatu) atau yang secara teoritis berarti adil. Wasathiyyah juga disebut at tawazun, yaitu keseimbangan antara dua sisi/ujung/pinggir yang berlawanan atau bertolak-belakang agar salah satu tidak mendominasi. Sehingga dalam agama Islam sebenarnya tidak ada esktrimisme dan radikalisme. Demikian halnya dengan toleransi. Toleransi menurut pandangan Islam adalah tasamuh (bermurah hati) atau tasahul (menerima dalam batas-batas tertentu). Orang yang melakukan tasamuh disebut mutasamihin. (tuan rumah/penerima tamu) yang tidak saling melanggar atau melampaui batasan, terutama yang berhubungan dengan batasan keimanan (aqidah). Dengan demikian, toleransi dalam Islam bukanlah untuk saling melebur dalam keyakinan atau bertukar keyakinan dengan kelompok agama yang berbeda-berbeda. Masing-masing pihak mampu mengendalikan diri serta menyediakan ruang untuk saling menghargai keunikannya masing- masing tanpa merasa terganggu ataupun terancam keyakinan maupun hak-haknya. Dari pengertian secara Islam, maka jelaslah bahwa moderasi merupakan suatu program untuk menutup celah munculnya esktrimisme dan radikalisme agar Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau, agama, suku, bahasa dan keragaman lainnya tetap rukun dan damai. Inilah yang menjadi jati diri Indonesia sesungguhnya, negeri yang sangat agamis, dengan karakternya yang santun, toleran, dan mampu berdialog dengan keragaman.Downloads
Published
2023-10-09
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2023 transformasi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
How to Cite
GERAKAN DAKWAH DAN PENGARUSUTAMAAN MODERASI BERAGAMA MENUJU KERUKUNAN UMAT BERAGAMA. (2023). Transformasi, 5(1), 158-177. https://transformasi.kemenag.go.id/index.php/journal/article/view/290