NATSIR YOUNG'S INTELLECTUAL GIT: BETWEEN JIB, PERSIS, AND PENDIS (1908-1945)

Authors

  • Usef Saefulloh Madrasah Aliyah Negeri 1 Karawang, Jawa Barat, Indonesia
  • Muaripin Muaripin Balai Diklat Keagamaan Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Keywords:

JIB, M. Natsir, Pendis, Persis

Abstract

Melalui penelitian ini diharapkan kita dapat mengetahui dan kemudian memahami tentang kiprah intelektual Mohammad Natsir semasa mudanya, yang bertepatan dengan perjalanan era pergerakan nasional yang selanjutnya memimpin bangsa Indonesia. kemerdekaan yang ditunggu-tunggu pada tahun 1945. Sumber-sumber yang digunakan terutama buku-buku dan majalah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa Natsir, seperti pemuda progresif lainnya, memberikan kontribusi besar dalam kegiatan intelektual yang berperan penting dalam membangkitkan semangat pergerakan nasional untuk mengakhiri penjajahan Belanda dan Jepang yang menyengsarakan rakyat Indonesia. Hal ini diimplementasikan dalam sejarah Natsir muda dengan melakukan aksi nyata dalam gerakan, organisasi keagamaan dan pendidikan yang diwujudkan dalam bentuk Jong Islamieten Bond (JIB), Persatuan Islam (Persis), dan Pendidikan Islam (Pendis).

 Kata kunci: JIB; M. Natsir; Pendis; Persis

 

Through this research, it is hoped that we will be able to find out and then understand about the intellectual gait of Mohammad Natsir when he was young, which coincided with the passage of the era of the national movement, which in turn led the Indonesian nation to the long-awaited independence in 1945. The sources used, especially books books and magazines. The method used in this study is the historical method which consists of four stages, namely heuristics, criticism, interpretation, and historiography. The conclusion of this study shows that Natsir, like other progressive youths, contributed greatly to intellectual activity which played an important role in stimulating the spirit of the national movement to end the Dutch and Japanese colonialism that tormented the Indonesian people. This is implemented in the history of young Natsir by taking real action in movement, religious and educational organizations which are manifested in the form of Jong Islamieten Bond (JIB), Islamic Unity (Persis), and Islamic Education (Pendis).

 Keywords: JIB; M. Natsir; Pendis; Persis

Downloads

Published

2022-12-31

How to Cite

NATSIR YOUNG’S INTELLECTUAL GIT: BETWEEN JIB, PERSIS, AND PENDIS (1908-1945). (2022). Transformasi, 4(2), 306-320. https://transformasi.kemenag.go.id/index.php/journal/article/view/257