STUDI TENTANG CASH MANAGEMENT SYSTEM (CMS) DALAM PEMBAYARAN KOMPENSASI PEGAWAI BALAI DIKLAT KEAGAMAAN MANADO PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

Abstract

Penerapan Cash Management System (CMS) dalam pembayaran kompensasi/upah/gaji (ujrah) pegawai Balai Diklat Keagamaan Manado secara teoritis merupakan muamalah modern yang bisa saja di kemudian hari menjadi tuntutan di era disrupsi. Tetapi pada tataran praktik, masih menyisakan problem yang kontradiktif dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan CMS dalam pembayaran kompensasi/ujrah pegawai di Balai Diklat Keagamaan Manado ditinjau dari perspektif ekonomi Islam. Melalui penelitian lapangan (field research) pendekatan kualitatif dengan Teknik penggalian data observasi, wawancara dan dokumenter, diperoleh kesimpulan penelitian sebagaia berikut: (1) Pembayaran kompensasi pegawai Balai Diklat Keagamaan Manado melalui Cash Management System (CMS) adalah instruksi pemerintah melalui PMK Nomor 230 Tahun 2016 yang mekanisme pembayarannya terlaksana dengan baik, meskipun pembayaran ujrah (selain gaji bulanan dan tukin) seringkali terlambat, dan (2) Pembayaran kompensasi pegawai Balai Diklat Keagamaan Manado dengan CMS merupakan salah satu bentuk muamalah modern yang diperbolehkan oleh syariat karena telah memenuhi syarat dan rukun ujrah. Sekalipun demikian terdapat tiga hal yang perlu diperbaiki agar penerapan CMS sesuai syariat Islam, yaitu (a) Ujrah dalam bentuk honorarium harus memenuhi unsur adil dengan membedakan besaran ujrah sesuai tingkat tanggung jawab, kompetensi, dan kinerja pegawai, (b) Menurunnya intensitas silaturrahmi pegawai karena penerapan CMS perlu diperbaiki dengan cara dan model yang elegan, dan (c) Keterlambatan pembayaran ujrah yang secara hukum dilindungi peraturan perundang-undangan harus diperbaiki dengan meningkatkan inovasi SDM pengelola keuangan.